Sabtu, 30 Juni 2012

Kenangan Indah di Tanjungmas


Mungkin ini yang dinamakan kekalahan yang menguntungkan. Karena skor proposal KKN Alternatif kami berada di bawah kelompok lain, terpaksalah tim kami harus bersedia di tempatkan di mana pun oleh LP2M Unnes. Akhirnya kami “dibuang” ke Tanjungmas, daerah paling utara di Kota Semarang dan daerah yang harus kami tempuh selama satu jam tiap harinya. Daerah yang jauh sekali dari gambaran kami. Kampus kami berada di gunung dan kami harus ber-KKN ria di daerah terpanas di bumi Semarang (lajak bener). 

Gambaran pertama ketika kami tiba di sana adalah : rob, aroma yang anyir dan terasa di lidah, panas, dan capek! 

Jumat, 29 Juni 2012

Berhentilah Membandingkan Diri Sendiri


Rumput Gue Lebih Asik dari Rumput Tetangga! (Source)

Bahagia itu sederhana, ketika kita berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Terinspirasi dari obrolan singkat antara aku dan sobat karibku. Bermula dari keisenganku mengatakan bahwa mantan kekasihnya kemarin meneleponku. Aku bilang jika dia sudah hidup bahagia dengan pacar barunya, dia pun sudah bekerja di salah satu perusahaan swasta.
Tapi apa yang terjadi?
Temanku bersedih, ya rupanya dia belum rela jika orang yang pernah begitu menyakiti hatinya dan telah menghianatinya, rupanya kini hidup bahagia. Memang kelihatannya tidak adil. Kemudian aku melanjutkan pembicaraanku.
“Tapi aku bilang kalau kamu sudah punya penggantinya yang jauh lebih baik dari segala sisi, kamu lulus menjadi wisudawan terbaik, mendapat kesempatan beasiswa S-2 di universitas terbaik, dan lain-lain. Lalu apa yang membuatmu tidak rela?”

Lelaki Rumit


Source

Hanya sebuah cerita

Permintaan maafku tulus dari lubuk hatiku yang paling dalam. Sungguh bukan karena alasan “Maaf aku nggak bisa karena kamu terlalu baik untukku”, hanya saja alasanku terlalu sulit untuk aku katakan. Mungkin ini yang benar-benar dinamakan kerumitan.
Tujuh tahun yang lalu, awal dari segala penyesalanku. Mengapa waktu itu aku dengan bangganya dan merasa begitu girangnya ketika berhasil berkenalan denganmu. Seorang laki-laki cerdas, alim, calon pemimpin. Look like perfect one for me.
Pertemuan itulah yang awal penyesalanku, ketika aku membalasi satu demi satu pesanmu dan menjawab panggilan jarak jauhmu setiap pagi. Yah, tak ada yang kurasa, tidak lebih dari seorang kakak, sahabat, bahkan idola bagiku. Tapi apa dikata, kau terus tebarkan pesonamu, aku kira hanya aku ternyata selama ini aku salah

Jangan Percaya !!



Jangan percaya kalau ada yang bilang “Maaf aku nggak bisa, kamu terlalu baik untukku”
Maka sebenarnya yang ingin dia katakan adalah :
“Maaf, kamu sebenernya baik tapi sayang mukamu jelek.”
Atau?
“Kamu baik, tapi sayang kurang tajir.”
Bisa juga. . .
“Kamu baik, tapi aku sudah ada yang lain.”

Jangan jadi orang munafik. Jikalau tidak sampai hati untuk bilang dengan penuh kejujuran maka tak usahlah kau berdusta. Hanya orang bodoh yang tak mau mendapatkan pasangan terbaik.
Hal-hal seperti itu hanya akan melahirkan harapan palsu, jika memang tak mau beri kesempatan maka berilah alasan yang tak dapat terpatahkan.

Rabu, 27 Juni 2012

Lelaki Pengucap Salam


source
Bagi engkau pemuja rahasia.

Lelaki Pengucap Salam

 
Di sudut kampus biru
Pada setiap langkah bisu
Lelaki itu
Kau sebut selalu salam rindu

Alunan yang kusangka seruan dusta
O rupanya kutangkap asmara dalam dada
Langkah kaki tak kunjung tiba
Nyeri kurasa jika tak kunjung ada

Senin, 25 Juni 2012

Kisah Hayan dan Brama dalam Madu


source

Tiada yang lebih romantis dari kisah Hayan dan Brama
Pada setiap tetes rindu dalam madu
Selendang cokelat yang menari di udara terik pada bukit Safa
Seorang anak lelaki berpayung air mata berpeluk erat pada bahu ibu

Padahal wajahnya tak secantik Cleopatra, bibirnya pun bukan gula satemplik
Padahal tubuhnya tak sekekar Benggala, matanya pun bukan kelopak bunga
Leburlah romansa Brama dan dua bunga cantik
Sedangkan Hayan bukanlah sesatunya kuntum bunga

Sabtu, 23 Juni 2012

Someday I Will be The Best for You


Ah, malam ini aku ingin bercerita tentang sebuah perjuangan. Ini namanya perjuangan tjinta, wuih. . .tiba-tiba terlintas saja dibenakku (maklum ini Sabtu malam). Kadang kala kita tak tahu bedanya mana cinta dan mana obsesi. Mencintai memang sebaiknya memiliki, tapi jika terlalu ngebet dan ujung-ujungnya malah jadi ngodor dan menghalalkan segala cara, ini yang nggak boleh ya, hehe

Apa Bedanya Cinta dan Obsesi?
Kalau kamu masih inget, ada novel yang judulnya Cintapuccino (juga disadur menjadi film), kalau nggak salah sih novel itu dulu pernah kubaca waktu kelas X. Novel ini bercerita tentang seorang cewe bernama Rakhmi yang naksir berat sama kakak kelasnya yang bernama Nimo. Setelah puluhan tahun berlalu akhirnya Rakhmi bertemu dengan Nimo tapi Rakhmi sudah punya tunangan yaitu Raka. Saking cintanya Rakhmi pada Nimo, dia rela mutusin pertunangannya dengan Raka. Well, ini cuma novel tapi jujur aku kurang berterima dengan jalan ceritanya. Untuk apa si Rakhmi memilih kembali pada Nimo yang jelas-jelas dulu pernah menyia-nyiakan Rakhmi. Kenapa Rakhmi nggak milih Raka, tunangan yang sudah jelas akan menikah dengannya dan nggak punya sejarah yang buruk di hati Rakhmi? Tapi jawabannya adalah : Jika kau mencintai seseorang maka segala kekuarangannya akan hilang dan segala kelebihannya akan terlihat sempurna. Trust me!

Melamun



Pagi sunyi
Sesunyi siang sore malam sunyi
Dalam ketakziman hari, matahari, bintang bulan sunyi
Masih sunyi bagi sebutir debu yang  kau tiup dia terbang dan menghilang sunyi
Aku masih di sini, di duniaku yang tak bisa kau rasa.


Karena melamun adalah bagian dari berpikir.

Kamis, 21 Juni 2012

Puisi Perpisahan SD


Ba'da maghrib telepon genggamku berbunyi, rupanya ada pesan masuk yang isinya memintaku membuatkan puisi perpisahan untuk anak SD. Yah, diminta dadakan gini, nggak ada jalan lain selain lewat jalan pintas. Beberapa diksi pun terinspirasi dari puisi sana-sini, targetku sih cuma nggak malu-maluin aja. Sungguh sangat sulit mencipta ruh dalam puisi, mungkin butuh waktu yang tak singkat, dan inilah puisi yang aku buat dalam waktu 30 menit, sing penting dadi.

Terima Kasih Guruku
Selagi kau masih bisa menikmati mendung senja itu
Saat kelopak kembang sore bermekaran, lazuardi memerah dan mendayu
Selagi kita masih bisa memetik ilmu dari kuntum yang tak layu
Berterima kasihlah pada guru-guru

Jika ilmu adalah telaga maka berlayarlah di atasnya
Terima kasih guruku karena kaulah penunjuk arah terhebat dalam pengembaraan ilmu

Rabu, 20 Juni 2012

Hujan yang Berbohong


Juni ini dia berbohong padaku.

Kata orang-orang dia romantis, dia yang rela menahan rindunya pada sang kekasih.
Dia yang tabah, bijak, dan arif.
Dia yang mampu menghapus jejak pada hati yang tak ingin disakiti.  
Dia bahkan rela jika harus terlesap dan tak terlihat. 
Dan dia yang konon begitu setia.

Bau tanah basah itu, aroma yang dikabarkannya padaku.
Sore tadi dia datang. Rupanya dirinya tak lagi mampu menahan rindu dan dia benar-benar terjatuh menjadi rintikan hujan di sore tadi.
Hujan yang tak lagi mampu menunggu kalanya.
Dia telah datang pada kemarau ini.

Menjadi Penulis Cerdas atau Menulis dengan Cerdas?


Tentang Mimpi jadi Penulis
source
Apa itu penulis? Apakah orang yang hanya iseng-iseng menulis (seperti aku) bisa disebut sebagai penulis? Ah terlalu lajak kedengarannya. Berdasarkan kajian morfologi, penulis memiliki makna orang yang menulis. Tapi, entahlah rasanya makna itu masih kurang lengkap, aku menulis tapi aku belumlah pantas dipandang sebagai seorang penulis.
Kawanku, tiap kali aku berjalan-jalan ke toko buku, tempat yang kali pertama aku hampiri adalah jajaran best seller. Terbesit angan-angan bahwa “suatu saat nanti karya-karyaku akan abadi di sana.” Kau tahu, paling lama sebulan sekali aku mengunjungi toko buku, walau hanya sekadar melihat-lihat saja. Berjalan-jalan di sana jauh lebih menyenangkan dari tempat apa pun di penjuru pusat perbelanjaan.
Ketika aku kelas XII ibuku pernah berkata, “Belajarlah untuk menulis dan jadilah seorang penulis.” Semenjak itu aku berusaha untuk menulis, apa pun itu bentuknya, entah curhat galau artikel yang cuma copy-paste dan comot sana-sini aaaah apalah itu yang jelas aku harus konsisten untuk menulis, dan itu terjadi sampai saat ini.

Senin, 18 Juni 2012

Plesiran neng Cikakak

Dulu waktu SD, antusias banget waktu temen-temen pada cerita kalau habis ke Masjid Saka Tunggal di Cikakak, Wangon, Banyumas buat lihat kera yang katanya banyak banget. Alhamdulillah keturutan setelah aku usia 22 tahun, hahaha.

Dulu aku kira, aku akan disuguhi wahana yang menakjubkan. Oh, sayang sekali tempat ini saat ini kurang terawat. Jalan menuju tempat itu rusak parah, tidak ada wahana apa-apa. Di sana cuma ada beberapa ekor kera, sebuah masjid, trus apa lagi ya? kurang tahu deh soalnya di sana nggak ada petugas yang mengarahkan sih, juga nggak ada yang bagiin brosur. Tiket masuk cuma 2000 perak trus kalo mau beli kacang buat kasih makan kera harganya 1000 perak/bungkus. Kalau mau tahu lebih banyak tentang masjid ini, bisa baca di sini aja ya. Karena tadi di sana cuma krik-krik jadi nggak tau apa-apa. Hahaha

Ini dia dokumentasinya :
Penampakan masjid

Aku Ingin


Tak tahu apa yang sedang aku lakukan itu benar atau salah. Yang pasti aku menikmati keadaanku saat ini. Mencintaimu dan membiarkanmu bahagia. Mencintaimu dengan cara yang sederhana. Untuk apa memikirkan hal-hal yang tak pasti, aku hanya menjalani apa yang ada di hadapanku saat ini.

Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikanya abu
Aku ingin mecintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
                                     Sapardi Djoko Damono, (1989)
Silakan unduh musikalisasi puisi Aku Ingin di sini. Sangat merdu sebagai pengantar tidur.

Jangan Malu Mengakui Diri Sendiri


“Saat ini banyak sekali orang yang malu mengakui diri sendiri. Bila kita orang Banyumas maka akuilah juga budayanya. Jangan malu untuk bicara dengan dialek Banyumasan karena sebenarnya itu adalah jati diri kita.”
“Anak muda zaman sekarang jangan hanya pasrah dan prihatin melihat keadaan yang semakin memburuk. Sudah saatnya anak muda melanjutkan perjuangan untuk membawa perubahan.”
Itulah kira-kira simpulan dari silaturahim singkat selama satu jam di rumah Bapak Ahmad Tohari.
Menurutku benar juga. Kadang orang malu untuk mengakui dirinya sendiri.
Lingkungan adalah cermin diri kita. Senang sekali bertemu dengan orang hebat macam beliau. Semoga perjuangan bapak dapat menginspirasi kami.

Minggu, 17 Juni 2012

Pamulyo

Sungguh terlalu banyak kisah yang terjalin di rumah kecil itu, rumah yang menaungi kami selama tiga tahun dan memberikan kehangatan luar biasa dalam ikatan persahabatan.
Semoga abadi.

"Bagaimana mungkin kalian bilang bahwa kalian bukan embun, bila canda kalian mampu menyejukkan hatiku."

Di tempat itu Jalan Kolonel Soegiri 36 A
2005-2008

Sabtu, 16 Juni 2012

Selingkuh


Source
“Selingkuh” tentu bukan lagi kata yang asing bagi kita. Namun, sebuah cara pandang yang berbeda terbesit di otakku.
Tiadalah yang lebih berharga dari sepasang kekasih kecuali cinta yang mereka miliki. Apalah jadinya pertalian asmara yang tak dijalin erat oleh cinta di antara keduanya.
Apa yang kau pikirkan ketika orang yang menjadi kekasihmu ternyata lebih mencintai orang lain dari padamu. Dia hanya menganggap dirimu sebagai “formalitas” karena sebuah keterlanjuran. Lalu dia pun (juga) menjalin hubungan dengan orang lain yang dengan tulus ia cintai. Lalu sebenarnya siapakah kekasih sejatinya?
Bisa jadi kau yang jadi selingkuhan hatinya.