Jumat, 20 Juni 2014

What is Great Teacher?

"Attorikotu ahammu minal maddati wal ustadzu ahammu minattorikoti waruhul ustadzi ahammu min kulli syai'in." Metodologi lebih penting daripada materi, kurikulum, dan buku. Guru lebih pating dari metode. Tapi guru yang bagaimana? Semangat pengabdian gurulah yang terpenting di antara semua itu. Artinya, mutu guru yang amanah dan ikhlas mengemban tugas mendidik dan mempunyai komitmen kuat sebagai pendidik serta menyayangi peserta didik sebagai generasi penerus. (Prof Dandan)

Guru yang baik tidak sekadar duduk dan ceramah, tapi menjadi fasilitator dan motivator bagi peserta didik. Pendidikan di sekolah yang baik tentu tidak hanya mentransfer pengetahuan semata. Mendewasakan peserta didik melalui kreativitas yang bisa membuat mereka pandai dalam memecahkan permasalahan tentu menjadi PR besar bagi guru. Tidak hanya permasalahan di dalam kelas tapi juga yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan. Sebab, kata kawanku hakikat hidup yang sebenarnya adalah lompatan dari satu masalah ke masalah yang lain. 

Kamis, 19 Juni 2014

What have you done in your age? #1 Menikmati Fase Kegagalan


Hidup adalah lompatan dari satu masalah ke masalah yang lain (Suseno, 2014).

Dinamika merupakan bagian yang pasti dalam kehidupan. Lima tahap kesedihan menurut Kubler Ross yakni: kemarahan, penyangkalan, penawaran, depresi, dan penerimaan. Tahapan itu mungkin di-amini oleh beberapa orang yang sudah pernah mengalaminya, begitu juga aku. Namun menurut Ross, ada perbedaan karakterisitik laki-laki dan perempuan saat mengalami kesedihan bila dilihat dari sikapnya. Laki-laki akan tampak biasa saja tetapi sesungguhnya dia sedang melakukan tindakan destruktif. Berbeda dengan perempuan, meskipun ia tampak begitu hancur, sesungguhnya ia sedang mengonstruksi dirinya menjadi lebih baik. 

Barangkali penerimaan yang sedang aku pelajari saat ini. Kalau mengulang pernyataan Ross, itu adalah fase terakhir dalam menyikapi kesedihan. Bilamana kehidupan bersifat dialektik maka setiap manusia akan mendapati fasenya masing-masing. Tentu, fase-fase itu akan terlihat dengan kadar yang berbeda dari sudut pandang manusia, tetapi sesungguhnya tidak di mata Tuhan. Seperti yang pernah dikatakan guru Madrasah Ibtidaiyahku kala itu, Tuhan akan memberikan tantangan pada setiap hamba-Nya sesuai dengan kadar kemampuannya. Itu sebabnya muncul nasihat bahwa manusia tak akan kalah oleh cobaan yang dihadapinya. “No one makes lock without a key. That’s why God won’t give you problems without solutions.”