Rabu, 17 Juni 2015

Magister Pendidikan

“Wahai saudaraku… ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan perinciannya: (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) sungguh-sungguh, (4) berkecukupan, (5) bersahabat (belajar) dengan ustadz, (6) membutuhkan waktu yang lama.”
(Imam Syafi'i)





Alhamdulillah wisuda :)

Jumat, 12 Juni 2015

Kedai Kopi



12 Juni 2015. Saya selalu duduk di kursi yang sama di sini. Di sebuah kedai kopi langgananlah, saya sering menghabiskan jam malam saya untuk melafalkan mantra, “Inspirasi, datanglah engkau kepadaku”. Seorang barista kopi bernama Ben yang selalu setia meracik kopi spesial untuk saya. “Inilah Ben’s Perfecto, sukses adalah wujud kesempurnaan hidup,” katanya sambil mepersilakan secangkir kopi padaku. Kedai kopi ini bernama Filosofi Kopi, setiap cangkir kopi selalu didampingi sepucuk kartu, kartu itulah yang menerjemahkan filosofi setiap racikan kopi ala Ben. Malam ini Ben tampak lain, sama dengan perasaan saya yang berbeda dari biasanya. Kuteguk kopi yang ada di mejaku, rasanya sangat berbeda, jauh lebih nikmat dari yang dikatakan sempurna. Kulirik Ben, tak berapa lama dia datang. “Nona, ini kartunya.” Kopi itu bukan lagi Ben’s Perfecto. Di kartu filosofi kopi tercatat, “Kopi yang Anda minum hari ini : Kopi Tiwus. Artinya, walau tak ada yang sempurna, hidup ini begini adanya.”

Thank Dee.

Jumat, 05 Juni 2015

Fana



Apalah arti seberapa tinggi tingkat pendidikan dan kekayaan bila kesehatan pun tak punya.
Apalah arti mobil semewah apa pun bila dokter lebih menyarankan berjalan kaki.
Apalah arti mampu membeli makanan enak bila dokter menyarankan lebih baik makan nasi dan mentimun.
Apalah arti jabatan yang tinggi bila orang yang mendekat hanyalah yang berkepentingan.

Lalu, apa bedanya dengan tukang jamu yang tiap harinya berjalan kaki?
Apa bedanya dengan tukang becak yang sehari-harinya tak bisa membeli lauk?
Apa bedanya dengan orang yang tinggal seorang diri?

Nikmat dunia sungguhlah fana.