Kamis, 17 Desember 2015

Ayam Goreng dan Semut

Malam itu mataku terbuka. Ah, sudah pukul 02.30. Lapar sekali rasanya.

Kuraba perutku, Alhamdulillah tendangannya semakin terasa.

Alamak, baru kusadari rupanya aku tertidur di depan televisi dan giliran semut-semut di televisilah yang menonton aku. Program televisi telah usai karena sudah terlalu larut. Aku baru ingat kalau sebelum tidur aku merasa lelah sekali, badanku sangat lemas. Aku pun meminta suami untuk memasakan sesuatu untukku. Setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi.

Di sebelahku, dia tengah tertidur pulas di atas lembaran karpet yang ditumpuk bedcover.  Kasur di depan televisi memang hanya cukup untuk menampung satu orang. Aku berjalan menuju meja makan, di sana sudah terhidang ayam goreng yang sudah dikerumuti semut.


Malam itu juga aku mengusir semut-semut dari piring saji. Aku harus tetap makan. Bukan hanya dengan alasan lapar.