Alhamdulillah PPL sudah berakhir. Kau tahu rasanya seperti baru saja melahirkan bayi yang dikandung selama tiga bulan. Bayi itu akan kurawat hingga ia tumbuh dewasa dan akhirnya bisa mandiri. Begitu juga seperti ilmu dan pengalaman yang aku petik dari tiga bulan menjadi guru praktikan. Menghadapi anak-anak usia duabelas, menghadapi karakter guru, teman, karyawan, bahkan pak satpam. Semua itu bagaikan permen manis asam asin yang aku kulum dalam satu waktu. Tapi aneka rasa itulah yang membuat permen itu menjadi enak.
Berpose bersama Pak Kepsek |
Forum PPL Unnes yang mulanya digunakan untuk berdiskusi pun berubah fungsi menjadi page gosip (hedeuh). Selain itu, watak teman-teman yang beraneka warna, Ulvina bu gendut yang punya banyak fans dari para siswa dan kadang2 suka gila, Ina yang kalem dan sabar, Arini yang biduan banget (Gak ad aloe di tempat karoke, gak rame :D ), Anas si komting yang suka disconnect dan gak nyambungan, Fajri yang kebo banget, duduk 5 menit aja udah langsung tidur, Ricky yang lugu2 menyesatkan, Safig yang baik hati dan dipanggil dengan sebutan “AA AI” , Ning yang serius banget, Hida yang mulanya serius banget tapi lama2 eror juga, Retna yang keibuan banget, seneng banget lendotan ma dia, Intan childish yang pernah dicubitin pipinya sama murid2nya, Anisa yang gak mau disentuh sama bukan muhrim dan dendam banget ma reski, ehmmm tak doain kalian jodoh deh hahaha, Karina yang dewasa dan keibuan, Fani yang kalo ngitung cepet banget tapi kalo soal bahasa jadi bingungan, Rayi yang dulu pernah punya jenggot wkwkkw, Kamso yang eror, edan, humoris, tapi sebenernya baik hati, walau kadang senggol bacok wkwkkw, Agung Pak boros sosok pria sejati dengan segala pesonanya yang dapat menaklukan hati para siswi SMP, Desi sang penghibur sejati yang sukses berperan jadi ibu Malin, dan Reski yang ahli banget jadi sound system (bukan sie sound system) wkwkkwkw.
Ahhh bagaikan mimpi harus berpisah dengan kalian, rasanya nyesek banget kalau lewat di depan SMP 1 Ungaran. Kenangan dengan kalian sungguh tak terlupa. Masih ingatkah dulu kali pertama kita bertemu yaitu di Auditorium Unnes, semua tak mengenal, akhirnya kita berkenalan satu sama lain. Waktu penerjunan di SMP, kita masih canggung bahkan masih belum menghapal nama. Kita berjalan-jalan keliling SMP, ke lantai 3, dan akhirnya kita sudah mulai akrab. Hari-hari PPL 1 yang kita lalui selama Ramadhan membuat suasana menghangat, kita berbuka puasa bersama di sekolah, ngerayain ultah Bu Puput, ngerjain laporan PPL 1, futsal lawan SMP 3 Ungaran, SMP 2 Ungaran, buka puasa di KM7, upacara hari pramuka (yang membuat kita berdecak kagum, maklum udah bertahun-tahun ga ikut upacara yang sesungguhnya, he), upacara 17 Agustus, hingga akhirnya idul Fitri pun tiba, bulan Ramadhan pun berlalu. Kita sibuk dengan kegiatan PPL 2 (mengajar, ekstrakurikuler), halal bihalal dengan keluarga SMP pun kita jalani bersama, oh iya tiap pagi piket mesti berjalan, kita bersalaman dengan siswa satu sekolahan, pukul 06.30 sudah menjadi patung selamat datang di depan sekolah, walau kadang aku sering telat, hehhee. Ada juga piket mengambil minuman berhubung kita kasihan sama ibu-ibu nya yang udah sepuh. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, bulan Oktober tiba, Pak Arghob mengusulkan program SKS (Sportivitas, Konservasi, Solidaritas) for Spensa. Jangan pernah lupakan kita pernah ngecat lapangan basket sampai kulit kita jadi eksotis, kita pernah mengadakan lomba futsal, dan pertandingan yang paling berkesan adalah PPL putri vs siswi yang berakhir dengan skor 1-6 lewat gol kasihan. Kita juga pernah membuat kata-kata bijak dan nama ilmiah. Kita menyumbangkan 22 buah Al Quran sebagai wujud konservasi akhlak, dan yang paling berkesan, kita pernah mengunjungi Panti Asuhan Darul Hadhlonah untuk menyalurkan dana bakti sosial. Kawan, kau juga pasti tak akan melupakan saat-saat kita kemah di Bon Polo? Waktu kita bergelaran tikar di tengah lapangan sambil memandangi bintang, saat kita kesasar di kuburan, saat pensi api unggun kita berjoged bersama? Dan kita sangat lelah waktu itu, sungguh lelah yang membahagiakan. Kita tertawa bersama, bahkan dengan murid-murid kita. Kawan, kita juga pernah lembur untuk menyiapkan drama pensi hingga larut malam, antre pipis karena semua penakut wkwkkw, dan saat pensi pun tiba. Pementasan drama yang kita persiapkan hanya dalam waktu semalam ternyata sukses berat, kita BERHASIL !!! alunan dangdut koplo pun mengalun (jadi ingat inul vizta, kapan-kapan kesana lagi ya? :D ) semua siswa berjoged, dan kita bahagia. Hari itu lagu Kemesraan pun mengalun, kita bergandengan tangan dan menangis haru :’). Hari penarikan pun tiba, siswa-siswa tak ingin kehilangan kita, mereka berlari dari dalam kelas untuk bersalaman dengan kita (yah, itu saat yang sangat mengharukan) kita berpisah kawanku, siswaku, guruku, tapi tak untuk selamanya, kita akan kembali bertemu, bertemu dalam puncak kesuksesan. Selamat dan semangat menggapai cita-cinta, never say good bye. Ingatlah, kita pernah tertawa dan menangis bersama. Oh iya, kawan, jangan kau lupakan juga jadwal nyleguk untuk srapan pukul 08.00, jadwal es buah, dan beli mie ayam. jangan lupain aku yaaa. . . .