Sabtu, 28 Juli 2012

My Name is Meina Febriani


Meskipun William Shakespeare dalam drama Romeo dan Juliet pernah mengatakan bahwa “Apalah arti sebuah nama”; Mau dikasih nama apa pun mawar tetaplah mewangi”

Tapi sampai saat ini aku belum terlalu berterima dengan pernyataannya si Mbah William itu. Well bagaimana pun juga menurutku nama adalah doa. Nggak mau kan kalo kamu dikasih nama Kirdun (monyet) sama orang tuamu? Hehehe. Oleh karena nama adalah doa atau harapan, orang tuaku telah memberikan nama yang sangat istimewa bagiku “Meina Febriani”.

Sejarah Meina Febriani

Mungkin awalnya aneh, itu orang lahir di bulan Mei atau Februari? Aku lahir di bulan Februari, Meina hanyalah tipuan belaka. Sebenarnya nama asliku adalah Myna Febriantri, kata ibuku zaman tahun ’90-an itu lagi musim nama i ditulis y, jadi Mina akan ditulis Myna, biar keren gitu. Trus Febriantri artinya lahir di bulan Februari dan merupakan anak ketiga. Tapi apa mau dikata, tak tau ini kesalahan siapa, tukang ketik akta, atau bapakku yang roaming, setelah akta diterima namaku pun menjadi Meina Febriani dan orang tuaku hanya bisa pasrah.

Dari TK aku lebih beken dipanggil Meina dari pada Mina. Tapi untuk lingkungan rumah dan saudara-saudara sih kayaknya jarang banget ada yang tau kalau nama asliku Meina Hehe. Aku paling nggak suka dipanggil Me atau Mei (dilafalkan seperti bulan Mei), aku lebih suka dipanggil Mey, alasannya? karena aku nggak lahir di bulan Mei, tapi ya sudahlah.

Rabu, 25 Juli 2012

Untuk Ibu Oyi


Sepenggal kisah, hadiah untuk calon keponakanku.

Ya, itulah namanya. Tapi dia lebih beken dipanggil dengan sebutan “Oyi”. Mungkin diambli dari “Qori” (Iqra) yang katanya artinya membaca. Kata Oyi sampai saat ini dia pun belum tahu secara pasti, apa arti namanya. Yosnia diambil dari nama orang tuanya, Qori artinya membaca, dan Zamza adalah mata air, nyambung? Ya disambung-sambungin saja, hehe.

Kali pertama aku mengenalnya (eh, bukan mengenal, tapi cuma tahu) yakni ketika lomba murid teladan SD tingkat kecamatan. SD Oyi adalah SD paling favorit di kecamatanku, sebagai rival aku tentu penasaran, siapa gerangan perwakilannya? Ternyata guruku mengenal Oyi. Datanglah gadis kecil itu mendekatiku dan guruku, dia membawa gorengan di tangannya, bibirnya pecah-pecah dan komentar dari guruku adalah, “Oyi bedakan sih ngapa” (Oyi, lebih baik kamu memakai bedak). Pertemuan pertama yang sama sekali tidak mengesankan.

__________

Selasa, 24 Juli 2012

Rumah Allah


Pernahkah kamu merasakan : ingin sesuatu sampai kamu menitikkan air mata ketika mengingatnya?
Aku rindu, sungguh merindukan-Nya.

Labaika Allahumma Labaaik, labaaik Laa Syarika Laka Labaaik Inal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulka La Syarikalaka


Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah dan tiada sekutu apapun bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji-pujian dan nikma dan kerajaan hanya kepunyaan-Mu yang tiada sekutu bagi-Mu

Sabtu, 21 Juli 2012

Bukan Cinta yang Terbagi


(bukan puisi, hanya sebuah catatan antah berantah)



Aku mencintaimu, dan aku akan membiarkanmu pergi.
Aku bukanlah anak seorang pejabat, ataulah seseorang yang bisa mengangkat derajatmu di depan orang-orang itu.

Aku mencintaimu, meski aku tak berani mengharap.
Aku bukanlah orang yang akan memberikanmu segalanya ketika kau membutuhkannya.

Aku mencintaimu, tapi aku akan membiarkanmu dengannya.
Jika itu benar akan membuatmu bahagia.

Aku akan hidup damai,
Bukan, bukan untuk berharap tetap bersamamu.
Tapi lelaki lain, dan mungkin aku akan hidup bersamanya.
Bukan, bukan berarti melupakanmu.

Rabu, 18 Juli 2012

Jejak yang Tak Kunjung Terhapus


Kau adalah semangatku untuk menulis dan terus menulis.
Jutaan huruf ini kutuangkan untukmu, sedang jemari tak kunjung berhenti menari.
Dan masih belum ada keberanian untuk menunjukkannya padamu.

Rasa takut menodai hatimu. 
Mungkin hanya bisa membiarkanmu bahagia. 
Meski terasa nyeri bagi hatiku, ketika tak lagi bersama. Cukup bagiku terus membohongi diri.
Entah sampai kapan tak berhenti begini, 
hingga jejakmu tak kunjung terhapus dalam darahku, di setiap mimpiku.
Tak bisa kutolak ketika hujan itu memaksaku untuk merintik pada kemarau.



Senin, 16 Juli 2012

Mainan Facebook

Lagi iseng aja nih mainan aplikasi facebook hahaha (makin lama isi blog makin geje, tak apalah yang penting aku seneng ;p )

Kadar Kemalasan

Yaa, Alhamdulillah dapet predikat normal, padahal aslinya aku rajin loh, rajin tidur, rajin on line, rajin nonton gosip, rajin nonton film.

Minggu, 15 Juli 2012

Mari Menertawakan Diri Sendiri


source
Menertawakan diri sendiri adalah benih kebijaksanaan, why?
1.       Orang yang menertawakan diri sendiri berarti telah menyadari bahwa dirinya bodoh dan bersalah.
2.      Orang yang bergengsi tinggi tentu saja tidak akan mengulangi kesalahannya, setelah ia tahu bahwa dirinya memang benar-benar salah.
3.      Orang yang pandai tentu saja tak ingin terlihat bodoh di depan dirinya sendiri, apalagi setelah ia menyadari kesalahannya. Itu namanya mempermalukan diri sendiri.
4.    Dengan menertawakan diri sendiri akan membuatmu malu pada diri sendiri, menyadari kebodohanmu yang mengakibatkan kamu tak akan mengulangi kesalahan-kesalahanmu.
Perubahan hanya datang pada orang-orang yang sadar. Menyadari kesalahannya hingga ia ingin memperbaiki diri. Awalnya mungkin berat, tapi jadilah orang yang terbiasa karena terpaksa. Hidayah tidak akan datang pada orang yang menunggu, dia akan datang pada orang yang mencari. Kebahagiaan juga tak akan jatuh pada orang yang hanya mengutuk dirinya sendiri, tapi ia akan selalu hadir pada orang-orang yang memaksa dirinya berbahagia. Sungguh tak akan ada senyum pada setiap musibah, tapi kamu dapat menghadirkannya. Senyum palsu? Mungkin saja. Tapi kepalsuan itu lama-lama akan menjadi kebiasaan baik bagimu. Mari menertawakan diri sendiri.

Kamis, 12 Juli 2012

Lawak


What's your opinion???

Laki-laki Biasa yang Luar Biasa



Mungkin inilah yang dinamakan cobaan. Kemarin tanggal 8 Juli, kakakku baru saja kehilangan calon anaknya karena kakak iparku keguguran. Jika tangisku dapat kutukar dengan kembalinya ia calon keponakanku maka aku rela menangis semalaman, tapi apa dikata? Semua sudah suratan-Nya. Kami yakin inilah yang terbaik bagi kami, semoga kakak kami segera mendapat penggantinya.
Hati ini sungguh berdesir ketika kemarin sore aku mengunjungi kakak iparku. Kakakku dengan telatennya memijat kaki istrinya, memakaikannya kaus kaki, dan tak letih menghiburnya. Aku bangga dengan kakakku atas segala ketegarannya.
Kakakku memang orang yang biasa, bahkan jika kau mengenalnya, sungguh ia orang yang sangat-sangat biasa, tapi kau tahu, aku sudah menemukan sesuatu yang luar biasa darinya, bahkan jika kau tak melihatnya.
Coba kamu baca cerita ini, aku tulis dulu waktu tahun 2010 terinspirasi dari cerpen Asma Nadia.

Selasa, 03 Juli 2012

Mutiara yang Tenggelam


Source
Papua adalah mutiara yang tenggelam. Yah, tentu saja tak hanya Papua, bahkan baru saja aku menonton tayangan di TVRI yang menayangkan perjuangan guru-guru di Sulteng yang harus mengajar di sebuah sekolah reyot. Berapa gaji mereka per bulan? 350 ribu dan itu pun dibayar per triwulan. Sungguh nggak ada kata lain selain buset! Sekarang kita sudah tahu bagaimana kejamnya negeri ini.
Ada cerita singkat tentang perjuangan pegawai pertanian di Papua. Yah, rupanya kantor pertanian mereka ternyata digusur oleh pemerintah setempat karena lokasinya akan diubah menjadi pasar. Mereka pun bingung karena mereka juga bertempat tinggal di kantor itu. Akhirnya mereka terpaksa pindah ke rumah penduduk. Rumah itu pun tidak layak huni, bahkan lebih mirip tenda.
Kata salah seorang dari mereka, “Saya sangat senang ketika pergi ke Lampung, kenapa? Karena di sini saya bisa makan nasi. Sungguh harga beras di sana sangat tinggi. Sehari-hari kami hanya bisa makan sagu. Jika kami ingin makan nasi, akses ke tempat penjualnya sungguh sangat sulit, jika jalan kaki mungkin bisa memakan waktu berhari-hari. Alhasil kami bisa makan nasi sebulan sekali.”

Senin, 02 Juli 2012

Wanita yang Baik untuk Lelaki yang Baik


Berhubung aku lagi senang sekali menulis tentang orang-orang di sekitarku, baiklah kali ini aku akan menulis tentang kisah seorang sahabat yang menikah karena mendengar lantunan suara adzan, subhanallah. mungkin bagi orang-orang dekatku mereka sudah bosan mendengarkan cerita ini dariku, tapi tak apalah, baik juga bila aku share, siapa tahu kisah ini dapat menginspirasiku dan semua yang membaca catatan ini.
Namanya Arifatul Faizah tapi dia biasa dipanggil Ipah, dia adalah kakak tingkatku ketika aku kuliah S-1, selain itu kami juga berada dalam satu organisasi kelompok belajar karya ilmiah. Di organisasi itulah aku bertemu banyak sekali orang yang membuat hidupku lebih bermakna, salah satunya adalah Mbak Ipah. Yang aku tahu dia adalah seorang mahasiswa yang sangat cerdas, IPKnya selalu cumlaude, dia adalah kepala sekolah salah satu TPQ di Semarang. Rupanya dia tidak tinggal di kos-kosan biasa, dia tinggal di pondok pesantren, selain itu, subhanallah dia cantik sekali. Lalu soal prestasi gimana? Eits jangan salah, selain pernah lolos Pimnas (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional), PKMM nya (Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat) juga didanai Dikti, dia pernah mengembangkan makanan kecil “kurma” yang terbuat dari buah tomat, alhasil karena idenya itu dia dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di sebuah desa (maklum aku lupa nama desanya, hihi), lalu yang paling spektakuler, dia mewakili Jawa Tengah untuk berlaga dalam kompetisi LKTA (Lomba Karya Tulis Al Quran) di Sumatera (lupa juga tepatnya dimana, eh nggak akurat banget si ini catatan).

We Are The Fantastic Four


Mungkin bukanlah tindakan yang bijak jika aku banyak menulis tentang orang lain tapi orang terdekatku tak pernah aku kisahkan. Baiklah, kali ini aku akan bercerita tentang salah satu keajaiban dalam hidupku. Ya, mereka adalah belahan jiwaku : kakak-adikku. Kami dilahirkan empat bersaudara dalam keluarga kecil dan sederhana. Kami memang bukan kakak-adik yang sempurna, dulu ketika kami masih kanak-kanak kami sering sekali bertengkar, sampai-sampai aku kabur dari rumah (tapi kabur ke rumah Mbah, percuma dong hahaha). Tapi kau tahu, justru memori-memori itulah yang membuat kita tersenyum penuh makna ketika mengingatnya.

Arine Astika
Mba Rin, begitulah kami memanggilnya. Sungguh tak ada satu orang pun yang pernah mengatakan bahwa aku lebih cantik dari kakak pertamaku ini. Dia memang cantik, kulitnya putih bersih, wajahnya imut sekali walau penampilannya sangat sederhana.
Hal yang istimewa dari mbakku yang satu ini adalah bagaimana ia dapat mengontrol sugestinya, bagaimana ia mampu bertahan dikala keadaan yang tak menentu, dan bagaimana ia mampu menangguhkan egonya hingga akhirnya memilih menjadi ibu rumah tangga biasa agar bisa fokus pada keluarga kecilnya. Dia adalah orang yang kehilangan separuh masa mudanya dan terpaksa menghabiskan tujuh tahun untuk menamatkan S-1. Bukan karena apa-apa tapi karena kesehatan yang kadang datang dan pergi  tak menentu. Dia divonis menderita endometriosis selama hampir tujuh tahun dan selama itu ia tak pernah pergi ke luar kota. Selain itu, hampir enam bulan sekali dia terpaksa masuk rumah sakit, vertigo, infeksi saluran kencing, infeksi saluran pernapasan, tifus dan apalagi sampai aku tak ingat. Dan itulah yang membuatnya sangat membenci obat-obatan kimia.

Minggu, 01 Juli 2012

Untuk Mugi :)


Nggak sengaja nemu catatan tahun 2010 (tanpa perubahan gaya bahasa)

Just for my roommate "Mugi Nurnguati" 

Ternyata aku kasih judul artikel ini Kisah Manusia dan Ingon-ingonnya (piss ^^)
 

Pada zaman dahulu, ada sebuah kos2an bernama pamulyo yang terdiri atas 14 perempuan cantik titisan dewi kwetiaw dan putri cap cay, 11 orang diantara mereka satu angkatan yaitu angkatan 2008 dan 7 diantaranya siswi SMA 2 Pwt.

Salah dua diantara mereka ada yang bernama Meina dan Mugi, bahkan kita pernah kumpul kebo selama 3 tahun (saya manusia dan dia kebo nya) hehe. Banyak sekali kejadian konyol yang kita alami bersama.

Kali ini edisi khususon aku persembahkan buat mugi nurnguati sarimin pergi ke pasar, buat bidadari2 lainnya ngantre ya....wkwkwk.

Waktu duduk di kelas X, aku dan mugi berada di kelas yang sama yaitu X-3, bahkan kita duduk sebangku. Udah sekamar, sebangku pula, leh apa nggak bosen? Ternyata nggak tuh, whaha. Aku dan mugi pernah diramal sama guru fisika kita yang bernama bu supat** bahwa suatu saat persahabatan kita akan renggang karena masalah cowo, ya rebutan cowo gitu deh, tapi nyatanya ampe sekarang adem ayem aje tu.