“Orang yang bertakawa bukanlah orang yang tanpa dosa,
melainkan yang selalu bertaubat. Orang yang sukses bukanlah orang yang
bergelimang fasilitas, melainkan yang selalu bangkit dari keterpurukan.”
Itulah, sebagai manusia biasa kita tak pernah lepas dari
ketidakabadian. Yang sekarang sedih, besok bisa senang, yang sekarang cantik,
besok bisa jelek, yang sekarang kaya pun besok bisa jatuh miskin. Manusia, juga
tak pernah luput dari ketidaksempurnaan. Yang dipandang paling sukses,
sebenarnya lebih tepat bila dikatakan “yang paling berjuang”. Yang dibilang
paling elok, pun keelokan adalah hal yang relatif.
Lagi-lagi tentang hidup dan kehidupan. Memandang orang yang paling
kaya dari garis keturunan sebagai orang yang beruntung, sebenarnya tidak juga,
kalau dengan mudah mereka mendapatkan segalanya, darimana mereka merasakan
nikmatnya berjuang?
Hidup dan kehidupan tak ubahnya belajar syukur dan sabar.
Oleh karena kita tak pernah tahu mana yang diridai Allah, antara
berdoa dan bertindak maka perbanyaklah keduanya.