IGAUAN MESIN AI
Prof. Dr. R.M. Teguh Supriyanto & Meina Febriani, M.Pd.
Dosen Fakultas Bahasa dan Seni, UNNES.
Dipublikasikan di Suara Merdeka 8 Juli 2023
Rabu, 26 Juli 2023
IGAUAN MESIN AI
Pendidikan Kolaboratif Melalui Praktisi Mengajar
Artikel dimuat di Tribun Jateng, 13 Desember 2022
Tautan: https://jateng.tribunnews.com/2022/12/13/opini-meina-febriani-pendidikan-kolaboratif-melalui-praktisi-mengajar
Oleh:
Meina Febriani
(Dosen
Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Semarang)
Salah
satu aspek esensial dalam menciptakan sumber daya manusia unggul dan memiliki
daya saing yakni menyiapkan lulusan siap kerja. Seiring dengan produktivitas
dunia kerja yang makin melesat dan didukung pula perkembangan teknologi yang
makin masif, kebutuhan lulusan yang berkompeten pun makin mendesak untuk
diwujudkan. Sayangnya, terdapat ketimpangan antara kompetensi lulusan perguruan
tinggi dengan kebutuhan di dunia kerja. Oleh sebab itu, kolaborasi antara
kompetensi teoretik dan praktik menjadi entitas dalam program prioritas
pendidikan di perguruan tinggi saat ini (Darma, dkk 2020).
Perlu
digarisbawahi bahwa pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
merupakan adaptasi dari visi Ki
Hadjar Dewantara, “Kemerdekaan adalah tujuan pendidikan sekaligus paradigma
pendidikan yang perlu dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan”. Artinya,
dalam prosesnya, program praktisi mengajar sebagai bagian dari kegiatan
pembelajaran juga perlu bertransformasi menuju “kemerdekaan”. Selama ini,
konsep pembelajaran yang berlangsung di Indonesia masih terbatas pada
sekat-sekat ruang kelas sebagai dinding pemisah. Padahal, pendidikan bisa
berlangsung di mana dan kapan saja, termasuk di lingkungan industri dan dunia
kerja dalam lingkup kolaborasi.
Program
praktisi mengajar merupakan terobosan strategis dalam dunia pendidikan seiring
diberlakukannya program Merdeka Belajar di Indonesia. Praktisi mengajar
merupakan kebijakan Merdeka Belajar episode ke-20. Program tersebut
mengolaborasikan antara praktisi dengan akademisi di perguruan tinggi untuk
menghasilkan lulusan yang cakap secara akademik dan praktik. Menurut akademisi
dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Abdul Rahman, dkk (2022), keterlibatan
praktisi dalam dunia akademik perguruan tinggi dapat memberikan pengalaman
empirik selama berkarier di bidangnya sehingga menciptakan kepercayaan diri dan
kapabilitas lulusan perguruan tinggi dalam menghadapi dunia kerja selepas
menyelesaikan studi.
Program praktisi mengajar yang telah berlangsung
telah menuai respons yang positif dari sisi praktisi, mahasiswa, dosen, maupun
lembaga. Salah satu publik figur, Prilly Latuconsina pun turut serta menjadi
salah satu praktisi mengajar topik kajian selebritis di Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM). Tentu hal tersebut
berdampak positif terhadap citra publik senyampang dengan dukungan berbagai
sektor pada program praktisi mengajar. Artinya, menjadi prakisi mengajar bisa
menjadi sebuah high class achievement bagi praktisi. Harapannya, makin
banyak pihak yang peduli terhadap bidang pendidikan dan cita-cita luhur untuk
menciptakan lulusan perguruan tinggi yang ber-SDM unggul dan cakap di dunia
kerja.