Rabu, 22 Juni 2011

Buku Adalah Oase di Tengah Padang Kehidupan

Sebuah perpustakaan yang terletak di pedesaan, bisa diibaratkan layaknya oase di padang pasir yang gersang.

Alih-alih untuk membeli buku, sebagian besar pendapatan warga desa sudah di "booking" untuk mencukupi kebutuhan harian mereka.  Kalaupun ada sisa, biaya kebutuhan pertanian maupun ternak yang terus meningkat tentu sudah menunggu untuk diisi. Maka tidak heran jika keberadaan perpustakaan desa pada akhirnya bisa menjadi salah satu gerbang bagi warga pedesaan untuk memperluas cakrawala pengetahuan mereka.

Kami bermaksud membuat sebuah rintisan perpustakaan desa di Poncorejo Kabupaten Kendal. Desa yang sebagian besar masyarakatnya tergolong masyarakat sederhana ini terletak sangat terpencil dari daerah sekitarnya. Hal ini dikarenakan kondisi sarana transportasi yang tidak memadai yakni jalan yang sangat rusak dan bebatuan, serta tidak adanya transportasi umum ke desa tersebut sehingga mendorong warganya untuk memiliki kendaraan sendiri. Desa yang diapit oleh persawahan tersebut hanya memiliki gedung sekolah yang sangat terbatas sehingga banyak warganya yang buta huruf. Kondisi tersebut tentu sangat memprihatinkan.  Realiatas inilah yang mendorong kami untuk memunculkan perpustakaan desa sebagai wadah memperluas pengetahuan masyarakat desa baik anak-anak, dewasa, maupun orangtua.

Kami membutuhkan uluran tangan dari sang penyala untuk menyumbangkan buku kepada para tunas bangsa. Buku yang disumbangkan dapat berupa buku baru/ bekas yang masih layak baca (majalah/buku fiksi/nonfiksi). Sumbangan dapat disalurkan ke Meina Febriani (sandal_dages@yahoo.co.id) atau Firstya Evi Dianastiti (Dapat menghubungi via FB).

Menciptakan budaya membaca pada masyarakat pedesaan berarti ikut berpartisipasi membentuk bangsa yang cerdas.

2 komentar: