Jumat, 05 Agustus 2011

Sore Syahdu di Al Hidayah


Suasana pembagian makanan

Hari itu, Kamis 4 Agustus 2011. Aku mendapat hadiah yang sangat indah dari adikku. Adikku yang sangat cerdas dan baik hati. Kami diajaknya mengunjungi sebuah jembatan yang aku bilang bisa mengantar kita pada sebuah kemurnian jiwa. Panti Asuhan Al Hidayah Gunungpati. Sungguh suasana syahdu sangat tergambar jelas sore itu. Sore yang biasa ku habiskan dengan penuh rasa hedonis dan tanpa perenungan, tapi di jembatan surga itu aku melihat malaikat-malaikat kecil yang berdoa untuk kami seraya menengadahkan tangannya, memohon kebaikan untuk kami.


Firstya Evi Dianastiti, seorang gadis yang baru duapuluh. Merancang sebuah mimpi yang dibungkus dalam pengabdian. Baginya hidup adalah pengabdian. Gadis itu bahkan tak mengatakan bahwa semua biaya dia yang menanggung, orang tuanya dan sahabat-sahabatnya diundangnya dan dipersilakannya menikmati sore bersama dengan penuh kesyahduan.
 Firstya bersama ibunda

 Bapaknya Firstya, Pak Ustadz, dan sang calon (ups. . .piss ^^v )
Katarsis. Sebuah perenungan jiwa yang membuatku merefleksi kehidupanku selama ini yang tak pern ah dewasa. Sungguh, air mata tak bisa kubendung saat melihat mereka begitu bahagia dengan tawanya dan menyantap lahap hidangan bebuka puasa. Mereka tak pernah bisa memilih jalan kehidupan, tatkala kedua orang tuanya atau bapaknya atau ibunya dijemput Izrail. Atau ada juga yang menghuni tempat itu karena keadaan yang memang tidak memungkinkan.

Malu, sungguh itu yang kurasa. Sudah banyak sekali waktu yang telah kubuang sia-sia dengan tanpa rasa kesyukuran.
Yok,foto dulu sebelum Tarawih
Cewe-cewe narsong




Tiwi, Aji, Orin, Temennya Vivi, Siwi, Toni, Tya, Shikhakh, Vivi, Agus, Angga, Tanti, Rina, dan Rikha

Terima kasih telah mengajariku indahnya berbagi. Sungguh tak ada yang lebih indah selain belajar untuk menjadi insan yang lebih baik.

Laa tahzan Meina. . . .

1 komentar:

  1. Mbag Meinaaaaa....
    Berlebihan deh...
    Tapi ak terharu...
    Mbag Meina juga luar biasa! Kan ak belajar dari kalian semua. Belajar dari Mbag Meina juga, apa itu yg namanya 'totalitas'.
    Jujur, mimpiku yang satu ini sebagai wujud syukurku atas 'kehidupan' yang luar biasa di BSI, jelas karena ada kalian yang luar biasa pula!
    Terima kasih telah membuat kehidupanku menjadi luar biasa! :)

    BalasHapus