Sumber |
……
Kukirimkan
sepotong senja ini untukmu Alina, dalam amplop yang tertutup rapat, dari jauh,
karena aku ingin memberikan sesuatu yang lebih dari sekedar kata-kata.
Sudah terlalu
banyak kata di dunia ini Alina, dan kata-kata, ternyata, tidak mengubah
apa-apa. Aku tidak akan menambah kata-kata yang sudah tak terhitung jumlahnya
dalam sejarah kebudayaan manusia Alina.
Untuk apa?
Kata-kata tidak ada gunanya dan selalu sia-sia. Lagi pula siapakah yang masih
sudi mendengarnya? Di dunia ini semua orang sibuk berkata-kata tanpa peduli
apakah ada orang lain yang mendengarnya. Bahkan mereka juga tidak peduli dengan
kata-katanya sendiri. Sebuah dunia yang sudah kelebihan kata-kata tanpa makna.
Kata-kata sudah luber dan tidak dibutuhkan lagi. Setiap kata bisa diganti
artinya. Setiap arti bisa diubah maknanya. Itulah dunia kita Alina.
……
(Sepotong Senja untuk Pacarku, Seno
Gumira Ajidarma)
Ketika
kata-kata sudah tak lagi berdaya. Mungkinkah semua hal bisa diterjemahkan dalam
bahasa? Bisa jadi diam adalah bahasa yang lebih puitis dari segala syair
pujangga.
Kukatakan
bahwa diamku adalah lantunan doa untukmu.
Wahai
lelaki platonikku, tidak mengubungimu bukan berarti tak peduli padamu.
Semoga
aku bukanlah seorang pecundang.
Kau
yang selalu ada dalam rintik doaku, bayangmu sesempurna air mata sebelum
cahaya.
Kusuma,
5 Juli 2013.
:(((((
BalasHapusasem
Hapusberkunjung
BalasHapus