Jumat, 20 Juni 2014

What is Great Teacher?

"Attorikotu ahammu minal maddati wal ustadzu ahammu minattorikoti waruhul ustadzi ahammu min kulli syai'in." Metodologi lebih penting daripada materi, kurikulum, dan buku. Guru lebih pating dari metode. Tapi guru yang bagaimana? Semangat pengabdian gurulah yang terpenting di antara semua itu. Artinya, mutu guru yang amanah dan ikhlas mengemban tugas mendidik dan mempunyai komitmen kuat sebagai pendidik serta menyayangi peserta didik sebagai generasi penerus. (Prof Dandan)

Guru yang baik tidak sekadar duduk dan ceramah, tapi menjadi fasilitator dan motivator bagi peserta didik. Pendidikan di sekolah yang baik tentu tidak hanya mentransfer pengetahuan semata. Mendewasakan peserta didik melalui kreativitas yang bisa membuat mereka pandai dalam memecahkan permasalahan tentu menjadi PR besar bagi guru. Tidak hanya permasalahan di dalam kelas tapi juga yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan. Sebab, kata kawanku hakikat hidup yang sebenarnya adalah lompatan dari satu masalah ke masalah yang lain. 

Lalu bagaimana dengan guru yang luar biasa? Mereka adalah fasilitator yang bisa membuat peserta didiknya memahami hal-hal yang dianggap remeh oleh orang lain menjadi sesuatu yang bernilai luhur. Perbuatan kecil seperti “menyentil” peserta didik untuk memungut bungkus permen atau kertas selampai yang tercecer di bawah kursi lalu membuangnya ke tempat sampah, atau menata kembali tempat duduk setelah pembelajaran bisa menjadi kegiatan yang sangat bermakna. 

Tidak hanya mengajar, guru sesungguhnya harus bisa mendidik. Untuk itu, tugas besar bagi guru adalah mengaitkan segala materi pembelajaran dengan kehidupan juga keterampilan yang holistik. Peserta didik dapat memperoleh keterampilan yang bisa mengasah otak, menguatkan kinestetik, memperlancar keterampilan verbal, maupun menumbuhkan hati yang baik. Alangkah bahagianya bila profesi guru bisa memberikan investasi dunia-akhirat. Tidak semata karena gaji untuk membeli beras, tapi juga pundi-pundi amal jariyah yang menjadi telaga teduh, kelak. 

Terima kasih Pak Kirman, dosen UNY yang sudah memberikan banyak pelajaran bermakna, juga Pak Burhan selaku dosen model dalam program Lesson Study. Tak lupa salam takzimku pada Bu Kajur serta para senior yang tak letih mendidikku serta memberikan banyak kesempatan padaku untuk terus belajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar