Rabu, 14 November 2012

Nukilan


Oleh-oleh dari Indonesia Leadership Camp UI (9-12 November 2012)

Kamu boleh berteriak-teriak dan berpanas ria, yang katamu sedang memperjuangkan  nasib kaum duafa. Namun ironisnya di toilet umum itu kamu tak pernah bersihkan sisa kotoranmu, bukankah itu sama saja dengan menyakiti mereka?
(Introspeksi diri, mulai dari hal kecil, tahu betul alasan dari perbuatanmu)

Bukankah bangsa Indonesia adalah bangsa yang cerdas? Bahkan pada tahun 1928 pemuda-pemuda itu berkumpul dan bersumpah. Mereka menjual “murah” bahasa daerahnya demi menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.
(pemuda, agen perubahan, bahasa Indonesia)

Soekarno rela keluar-masuk penjara demi bangsa, beliau bahkan lebih memilih “menderita” daripada menjadi abdi Belanda sebab pahlawan adalah orang yang mampu melampaui dirinya dan bersedia menderita demi orang lain.
(pengabdian, perjuangan, pengorbanan, pahlawan)

Motivator menggunakan teori manipulative communication yang merupakan  cara berkomunikasi yang dirancang untuk memainkan pusat emosi. Motivator menggunakan kata-kata lembut yang mampu menembus bagian otak yang sensitif, alhasil si pendengar merasa termotivasi. Namun, itu tidak bisa mengubah mindset. Sesuatu yang tidak dimengerti secara mendalam tidak akan bisa mengubah perilaku. Oleh karena itu, saya tidak percaya dengan motivator.
(motivator, komunikasi)

Jangan terlalu banyak mengasihani diri sendiri, maju dan bergeraklah!
(antimalas)

Tak ada penyesalan dalam penyamaranku sebagai seorang mahasiswa S-1
Global leader, Indonesian colours!

1 komentar: