Oleh-oleh dari
Indonesia Leadership Camp UI (9-12 November 2012)
Kamu boleh berteriak-teriak dan berpanas
ria, yang katamu sedang memperjuangkan nasib kaum duafa. Namun ironisnya di toilet
umum itu kamu tak pernah bersihkan sisa kotoranmu, bukankah itu sama saja dengan
menyakiti mereka?
(Introspeksi
diri, mulai dari hal kecil, tahu betul alasan dari perbuatanmu)
Bukankah bangsa Indonesia adalah bangsa yang
cerdas? Bahkan pada tahun 1928 pemuda-pemuda itu berkumpul dan bersumpah. Mereka
menjual “murah” bahasa daerahnya demi menjunjung bahasa persatuan bahasa
Indonesia.
(pemuda,
agen perubahan, bahasa Indonesia)
Soekarno rela keluar-masuk penjara demi
bangsa, beliau bahkan lebih memilih “menderita” daripada menjadi abdi Belanda
sebab pahlawan adalah orang yang mampu melampaui dirinya dan bersedia menderita
demi orang lain.
(pengabdian,
perjuangan, pengorbanan, pahlawan)
Motivator menggunakan teori manipulative communication
yang merupakan cara berkomunikasi yang
dirancang untuk memainkan pusat emosi. Motivator menggunakan kata-kata lembut
yang mampu menembus bagian otak yang sensitif, alhasil si pendengar merasa
termotivasi. Namun, itu tidak bisa mengubah mindset. Sesuatu yang tidak
dimengerti secara mendalam tidak akan bisa mengubah perilaku. Oleh karena itu,
saya tidak percaya dengan motivator.
(motivator,
komunikasi)
Jangan terlalu banyak mengasihani diri
sendiri, maju dan bergeraklah!
(antimalas)
Tak
ada penyesalan dalam penyamaranku sebagai seorang mahasiswa S-1
Global leader, Indonesian colours!
melasi yoh...neng pojokan nyempil....wkwkwk
BalasHapus