Inilah alasan saya, benar-benar
meyakini bahwa cinta sejati itu hanya satu arah, tidak lebih.
Cinta satu arah bukanlah cintaku padamu. Yang aku
yakini cinta itu suci dan tak mungkin tumbuh dengan serta merta dalam hati.
Bisa saja Tuhan yang menanamnya. Jika Dia adalah sang penanam, balaslah
cintanya bukan karena niat untuk manusia melainkan pada-Nya.
Ketika seseorang benar-benar yakin bahwa ia telah
jatuh cinta, seharusnya ia tak pernah peduli dengan apa yang telah ia
korbankan. Sejatinya pengorbanan itu bukan dilakukan untuk manusia, melainkan
karena-Nya. Persoalan manusia itu membalas atau tidak, bukanlah kapastitas
kita. Itu urusan Tuhan.
Yang aku tahu, ketika cinta terbalas oleh manusia,
sejatinya yang membalas adalah Tuhan, Dia hanya menggunakan manusia sebagai
perantara. Jadi, tak usah kau risaukan pada sebuah balasan. Yakinlah janji Tuhan
selalu benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar