Sabtu, 11 September 2010

Tentang Kekurangan dan Kelebihan

Tentang Kekurangan dan Kelebihan
Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak ada satu pun manusia yang dilahirkan sempurna di dunia ini. Tuhan menciptakan manusia untuk saling melengkapi.
Kadang kita merasa orang lain lebih beruntung, dia bisa jauh lebih kaya, lebih tampan, dan populer hingga akhirnya kita menyebut diri kita sebagai “korban kehidupan”. Jadi teringat perkataan seseorang, “Jangan pernah menyebut diri kita sebagai korban kehidupan tapi katakanlah bahwa kita adalah pejuang kehidupan maka kita akan merasa kuat.”
Kesulitan memang selalu menghampiri kita, tapi kita tak boleh menyerah karena keadaan, semangat juang sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan dalam hidup ini karena itulah kunci untuk menghadapi segala kesulitan. Hal yang harus kita ingat adalah jangan pernah merasa minder dan merasa bahwa orang lain PASTI lebih baik daripada kita. Ehm… sebenarnya setiap orang itu punya kelebihan dan kekurangan. Kekuranganmu adalah kelebihan bagi orang lain begitu juga sebaliknya.
Percayalah bahwa Tuhan itu adil. Adil bukan berarti sama rata, adil itu sesuai dengan porsinya. Jangan menganggap kekurangan pada diri kita sebagai hal yang akan meruntuhkan semuanya, anggaplah kekurangan sebagai bahan evaluasi untuk menjadi insan yang lebih baik. Bolehlah rendah hati tapi jangan sampai rendah diri.
Manusia dengan segala yang ada dalam dirinya adalah berkah, oleh karena itu kita harus selalu bersyukur, bahkan ketika kita mengalami kegagalan. Thomas Alva Edison dan Einstein merupakan ilmuwan-ilmuwan yang berhasil, mereka memperoleh keberhasilan tidak semudah membalikan telapak tangan, berbagai macam kegagalan pernah mereka alami. Hal serupa dialami oleh seorang dokter bernama Alvina, semenjak kecil dia divonis terkena kanker getah bening, dia juga pernah mengalami kebutaan diusia dini dan mengalami masa suram semenjak anak-anak, tapi berkat tekadnya yang kuat akhirnya ia berhasil menjadi seorang dokter.
Sesuatu terlihat berharga ketika kita merasa kehilangan, kita merasa kehilangan karena pernah merasa memiliki. Seharusnya itulah yang menjadi panutan, aku adalah aku, aku adalah diriku seutuhnya dan aku tak mau kehilangan diriku, segala kelebihan dan kekurangan yang akan aku ubah menjadi kelebihanku. Hidup akan terasa lebih bermakna ketika kita gagal karena hal itu bisa membuat kita terus bertekad dan melakukan introspeksi diri.
“Kita harus menyadari bahwa kita memiliki kekurangan, oleh karena itu kita akan mencari kelebihan dalam diri kita atau mengubah kekurangan itu menjadi kelebihan bagi kita.”
Semarang, 19 Agustus 2010
2.57 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar