Ada kalanya aku merasa sendiri dan tak punya teman, ketika letih ini
menerpa, aku hanya butuh teman berbagi.
Dan ketika masing-masing sudah
sibuk dengan pilihan hidupnya.
Karena yang aku renungkan adalah:
“Dewasa berarti harus siap untuk kehilangan.”
Satu per satu kawan telah pergi, merantau,
mengabdi di pulau terpencil, pergi ke luar negeri, kembali ke kampung halaman,
dan aku kini memutuskan untuk kembali menimba ilmu. Aku bertemu dengan kawan
baru, dan kawan lama pun telah menemukan kehidupannya yang baru.
Ternyata aku sudah berada di fase
hidup yang berbeda.
Aku akan selalu mengingat setiap
tetes keringat perjuangan ini, bahkan setiap rintikan air mata. Sebab yang aku
tahu, perjuangan tak pernah dilewati dengan taburan bunga. Tak ada kesombongan yang
lebih indah dari pada perjuangan meraih cita-cita.
Apalagi yang harus kuingat ketika
letih ini hampir mengalahkan semangatku? Tapi ingatlah, bahwa perjuanganmu barulah
satu langkah dari ribuan anak tangga.
Untuk kawan-kawanku.
Penggores kenangan 2008-2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar