Senin, 28 Mei 2012

Ilmu yang Berhasil; Seperti Apa?



Sebagai seorang yang sudah menyelesaikan pendidikan tinggi sekaligus perempuan yang menjadi kandidat magister, sudah sepantasnya ia betul-betul memahami disiplin ilmu yang ia pelajari. Sungguh sangat memalukan bila orang yang menyandang sebuah gelar tetapi tak memiliki esensi dari gelar tersebut. Belajar tidak mungkin dimulai dari sikap tinggi hati. Belajar dimulai dari rasa ingin tahu dan diimbangi dengan semangat ingin maju.
Sungguh sangat memalukan bila seorang yang bergelar tinggi tetapi sangat rendah di mata orang lain, memiliki perilaku yang buruk dan tidak dapat dijadikan teladan. Seorang yang berpendidikan tinggi seharusnya mampu berdikari, bekerja keras, berhati ikhlas, dan berpikir cerdas. Ia mampu menggunakan tangannya untuk berkarya dan kakinya untuk melangkah meraih tujuan.

Gelar bukanlah akhir dari proses belajar. Orang yang puas dengan gelar yang diraihnya dapat dipastikan bahwa ia orang yang bodoh dan sombong. Ia telah lupa bahwa kebanggaan yang terlalu besar pada diri sendiri niscaya menjadi cikal kehancuran. Ia tak mengerti bahwa ilmu yang ia pelajari sesungguhnya harus ia pertanggungjawabkan. Seperti pepatah Jawa yang menyatakan bahwa “ilmu iku kelakone kanthi laku” artinya ilmu itu dapat dikatakan berhasil apabila ia telah mengamalkannya. Sebaik-baiknya ilmu adalah yang tidak disimpan untuk diri sendiri, melainkan diajarkan pada orang lain serta memiliki kebermanfaatan.
Jangan pernah lekas berbangga hati karena kita bukanlah siapa-siapa, sesungguhnya hanya Allah-lah sumber dari segala ilmu pengetahuan.
Tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
(QS. Al-Baqarah, 2:32)

(catatan ini sungguh tamparan bagi diri sendiri)

1 komentar:

  1. nah kuweh.. ora usah nggolet gelar maring S2 berarti, mbok mubadzir :P

    BalasHapus