Dalam
setiap sujud di akhir salat malamku aku selalu meminta pada Allah
agar
aku diberikan ilmu yang bermanfaat.
Menuntut ilmu adalah tuntutan seumur hidup |
Apa itu ilmu yang bermanfaat? Baru terpikirkan
setelah aku berusia 22 tahun. Selama ini yang kutahu, aku kuliah di jurusan
kependidikan karena ingin jadi pendidik, kenapa? Ya pengin aja, pendidik itu
kerjaan yang mulia choy, selain dapat penghasilan juga dapet pahala, trus nggak
terlalu sibuk, jadi bisa ngurusin keluarga. Sesimpel itu kah? “Iya.” Tapi jawaban itu terbantahkan
dengan disempurnakan oleh penjelasan tentang “Ilmu yang bermanfaat” apa itu?
Kata
Bapak Ahmad Syaifudin
Beliau adalah dosenku, usianya masih
muda hanya enam tahun di atasku. Waktu itu aku lembur di kantor jurusan. Beliau
memanggilku dan dua temanku, aku kira urusan apa, ternyata beliau memberikan
nasihat yang sangat berharga bagi kami, beliau bahkan sangat mendukung kami
untuk melanjutkan S-2. Kata Pak Ahmad, carilah ilmu sebanyak-banyaknya, dan
buatlah ilmu itu menjadi bermanfaat.
“Maksudnya gimana pak?”
“Mintalah kepada Allah agar ilmu
kalian itu bermanfaat, maksudnya adalah agar ilmu itu mampu memberikan manfaat
baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Hanya itukah? Tidak. Manfaat itu
artinya luas, manfaat bisa berarti rizki, artinya dengan mengamalkan ilmu,
mengajarkannya maka rizki itu akan datang dengan sendirinya sebagai perwujudan
berkah kepadamu. Ilmu yang diajarkan tidak akan berkurang, malah bertambah dan
terus bertambah karena ilmu yang kalian ajarkan juga akan diajarkan kembali
pada orang lain. Sama saja dengan permintaan kita ke Gusti Allah, berdoalah
agar ilmu kita senantiasa bermanfaat bagi orang lain. Kalian juga jangan sampai
melewatkan salat duha. Kenapa? Ya karena salat duha itu memperlancar rizki.
Kurang lebih artinya seperti ini : Wahai
Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah
keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan
adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka
turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar
mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan
kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang
Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh."
Demikian obrolan kami dengan Pak Ahmad
yang ditutup dengan nasihat beliau tentang Al-Quran surat Al-Mujadalah ayat 11
yaitu :
“Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat”
SMS Bu Santi Pratiwi
Beliau adalah dosenku. Kemarin-kemarin waktu aku lagi galau, aku coba
sms beliau. Kurang lebih isinya begini (ada beberapa hal yang dihilangkan :p)
Terkirim 11/4/2012 @ 16.03
Assalamualaikum
Bu, sy Meina, insyaallah sy mau survey ke pasca UNS hr Jumat. Menurut Ibu gmn
studi di sana? Makasih Bu Santi J
Diterima 11/4/2012 @ 18.49
Wa’alaikumsalam.
Krn almamater bu Santi, tentu menurut Bu Santi asik, hehe. . . begini sj nduk,
niatkan diri untuk menggali ilmu agar menjadikan diri LEBIH bermanfaat,
insyaallah barokah. Semangat!
Terima kasih Bu Santi, nasihat Ibu, walau singkat tapi sangat mengena,
hal itu sungguh semakin mementapkan saya untuk menuntut ilmu tanpa kekhawatiran
apa pun. Sungguh semoga Allah meridhoi.
Etos Versi Nana Riskhi Susanti
Dia adalah kakak kelasku yang sudah aku anggap kakak sendiri. Tak ada
satu orang pun yang meragukan kemampuan seorang Nana Eres Juara berbagai lomba
di tingkat nasioanal sekaligus sastrawati di tingkat internasional. Sekarang dia
sedang menempuh studinya di Ilmu Susatra UI dengan beasiswa dari Kemdikbud.
Jujur, dalam beberapa hal aku terinspirasi oleh dia, bahkan dia adalah guru
menulis bagiku. Kata-kata yang tak akan aku lupakan adalah:
“Aku mencintai dunia sastra, dan tentu saja sastra akan mencintaiku.
Aku telah menghidupi sastra dan sastra juga akan menghidupiku. Berbagai macam
hal yang aku dapatkan dari sastra mungkin adalah berkah dari perjuanganku
menghidupi sastra, itulah yang dinamakan etos.”
“Begitu juga dengan dunia pendidikan, jika kau menghidupinya maka yakinlah dunia pendidikan juga akan menghidupimu, jangan ragukan urusan berkah karena itu datang dari Tuhan (Meina Febriani).”
Mulai Merintis Gerakan Lampeng
Mengajar
Apa itu Lampeng? Lampeng adalah sebuah blok di Desa Ajibarang Wetan
Kabupaten Banyumas yang konon katanya “menyeramkan” ya, itu adalah daerah
tempat tinggalku. Daerah Lampeng terkenal dengan pusat togel, ciu (minuman
keras), dan pendidikan yang rendah bahkan rata-rata orang di sini married by
accident. Bermula dari obrolan
iseng-iseng waktu aku dipijat oleh seorang tetanggaku. Ternyata dia memiliki
anak yang putus sekolah ketika kelas 5 SD, kenapa? Ya Karena males sekolah
jadinya suka bolos terus dari pada bolos terus mending keluar sekolah aja. Ternyata
bukan hanya dia saja yang putus sekolah, masih banyak anak-anak lain di daerah
Lampeng yang putus sekolah karena MALAS! Aduuh kemana
aja gue selama ini? Urusan tetangga aja sampai nggak tau, mungkin karena jarang
di rumah kali ya!
Ternyata selain malas, ada juga faktor lain kaya nggak mampu dan karena
terlalu sering tinggal kelas, akhirnya malu dan memilih putus sekolah.
Ria, Septi, dan Pipin
Tiga orang itu adalah murid pertamaku dalam Gerakan Lampeng Mengajar (uhuk!). Ria dan Septi sebenarnya sudah kelas 4 SD
tapi mereka tinggal kelas 2 kali, praktis mereka masih kelas 2 SD daaaan mereka
belum bisa membaca. Pipin adalah siswa kelas 1 SD, dia adalah adiknya Ria. Mereka
berdua adalah anak piatu karena ibu mereka meninggal waktu Pipin umur 2 tahun. Bapak
mereka menjadi sopir bemo di Jakarta, tiap bulan mereka hanya ditransfer uang
200ribu perak, waooooow!!! 200ribu buat apa sekarang???
Gerakan Lampeng Mengajar |
Itulah salah satu caraku mengamalkan ilmu, semoga ilmu yang sedikit ini dapat bermanfaat bagi orang lain, ya minimal di lingkungan terdekat. Nggak usah jauh-jauh ke Kalimantan buat ikut Gerakan Indonesia Mengajar jika di sekitar lingkungan tempat tinggalmu pun masih banyak yang membutuhkan, kalau kata Sherina sih lihatlah lebih dekat. Semoga catatan ini menginspirasi. Sekian.
salam gan ...
BalasHapusmenghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
di tunggu kunjungan balik.nya gan !
tulisan yang sangat bermanfaat sekali terimakasih sista atas infonya
BalasHapus