Senin, 25 Juni 2012

Kisah Hayan dan Brama dalam Madu


source

Tiada yang lebih romantis dari kisah Hayan dan Brama
Pada setiap tetes rindu dalam madu
Selendang cokelat yang menari di udara terik pada bukit Safa
Seorang anak lelaki berpayung air mata berpeluk erat pada bahu ibu

Padahal wajahnya tak secantik Cleopatra, bibirnya pun bukan gula satemplik
Padahal tubuhnya tak sekekar Benggala, matanya pun bukan kelopak bunga
Leburlah romansa Brama dan dua bunga cantik
Sedangkan Hayan bukanlah sesatunya kuntum bunga

Masih dalam langkah malu-malu
Hayan menghapus pilu
Setiap jejak Brama pada pasir berdebu
Agar mereka tak diserbu
Pada pengejaran kaum yang penuh nafsu

Tiada yang lebih romantis dari ketulusan Hayan
Pada persembunyian di balik padang pasir
Tiada yang lebih istimewa dari kebungkaman Hayan
Dalam cerita madu yang selalu dicibir

Ajibarang, 25 Juni 2012 oleh @Meinafebri
Ada yang bisa memahami puisi ini? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar