Kenangan Indah di Tanjungmas

Mungkin ini yang dinamakan kekalahan yang menguntungkan. Karena skor proposal KKN Alternatif kami berada di bawah kelompok lain, terpaksalah tim kami harus bersedia di tempatkan di mana pun oleh LP2M Unnes. Akhirnya kami “dibuang” ke Tanjungmas, daerah paling utara di Kota Semarang dan daerah yang harus kami tempuh selama satu jam tiap harinya. Daerah yang jauh sekali dari gambaran kami. Kampus kami berada di gunung dan kami harus ber-KKN ria di daerah terpanas di bumi Semarang (lajak bener). 

Gambaran pertama ketika kami tiba di sana adalah : rob, aroma yang anyir dan terasa di lidah, panas, dan capek! 

Yah, tapi itulah namanya hidup. Apa yang kami bayangkan memang terjadi, sengsarakah kami? Tidak! Kami bahkan mendapatkan keluarga baru, Pak Ratmo dan Bu Ratmo, Mbah Sob, Mbah Nur (Alm), Pak Bedjo dan istri, Pak lurah, Pak camat, ibu-ibu PKK RW VII, bapak-bapak ketua RT, dan tentu saja kalian tim KKN ku tercinta.

Rika, Jay, Puput, Wuri, Diana, Jusi, Opid, Momon, Udin, Oki, Ayu, Panji, Lotus, Oki, dan Anjas.

Mungkin kami tak pernah menyangka kalau karena KKN kami bisa bertemu dengan Ibu Wali Kota, Mendikbud dan Menkokesra.

Siapa pula menyangka bahwa program penghijauan kami ternyata gayung bersambut dengan program Pertamina yang akhirnya dihadiri oleh Bapak Rektor dan General Manager Pertamina.

ini dia foto yang banyak menuai hujatan, memang salahnya di mana yes? :p

Keadaan yang dulu seperti ini

Saat ini sudah berubah jadi seperti ini

 

Saat ini kangen sekali melihat senja itu. Semburat merah muda di langit Tanjungmas , kepulan asap-asap pabrik di langit yang setia mengiringi deru sepeda motor kami. Air yang meluap di Pasar Johar, banjir yang membuat karat di mesin sepeda motor, aroma asin yang meresap di lidah, dan hidangan lautan yang kalian sajikan. Ternyata aku merindukannya saat itu.

Tentu saja kalian yang paling aku rindukan sahabat-sahabatku.